Minggu, 23 Oktober 2011

cerpen : Surat Kepada Yth. Tikus

Surat Kepada Yth. Tikus

:: Naga Pamungkas ::

REP | 02 July 2011 | 06:20 83 6   Kompasianer menilai menarik
1309822213734437636Surat Kepada Yth. Tikus
SEBELUMNYA saya mohon maaf kepada bangsa tikus, baik tikus comberan maupun tikus yang hidup dimana pun, di kantor dewan, di kantor Pemerintah Propinsi (pemprop), di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Pemerintah Kota (Pemkot) serta di departemen dan instansi pemerintahan lainnya, di kantor kejaksaan, di kantor KPK, di kantor kepolisian  ataupun di plafon rumah kita. Saya minta maaf, karena saya menyamakan mereka dengan manusia yang mengkorupsi uang negara.
Kepada bangsa tikus di manapun berada,
Entah kalian harus marah atau bangga, karena derajat kalian sama dengan koruptor, yang jelas kalian harus dibasmi. Bila tikus penggeret batang padi di sawah dibunuh-bila perlu dibakar-entah apakah manusia tikus  atau tikus manusis (tikus yang berbentuk manusia) perlu dihukum yang sama, sama-sama diburu, dibunuh lantas dibakar. Tapi rasanya kurang tikusiawi. Kasihan. Mungkin, kalian para tikus boleh iri, tapi begitulah. Manusia tikus ini sulit sekali dijerat, karena memang rata-rata mereka lihai, pandai berkelit.
Perlu kalian juga ketahui, manusia tikus ini berada di mana-mana. Ada yang tugasnya (semestinya) menangkap manusia tikus, eh gak ketangkap-tangkap. Kenapa? Ini sulit, karena si penangkap atau si penjerat manusia tikus itu, terdapat juga manusia tikus. Aneh kan. Mana bisa manusia tikus memangkap manusia tikus juga, konco sendiri.
Saya tadi menyebutkan, manusia tikus yang akan ditangkap lihai dan pandai berkelit. Begini; ketika mereka ketahuan, mereka lalu “menyisihkan bagian makanan yang dicuri” untuk diberikankepada  si manusia tikus penangkap. Akhirnya, karena telah mendapat bagian makanan hasil curian, manusia tikus yang mestinya menggurung manusia tikus malah “kekenyangan” dan diam saja. Diam saja bisa pura-pura bersikap garang, tapi garang tak bertindak. Sebatas di mulut saja, tapi gak bergerak.
Begitulah.
Kepada bangsa tikus, saya juga perlu menyampaikan, masyarakat manusia juga gak bisa bertindak apa-apa. Mungkin hanya bisa menunggu saja; berharap manusia tikus itu mati sendiri, karena kekenyangan. Tapi itu tidak mungkin. Paling-paling manusia tikus yang terjerat itu manusia tikus comberan, sementara bos-bos tikus yang banyak memakan  uang negara  bebas berkeliaran.
Kepada bangsa tikus, saya mohon maaf tanpa konfirmasi karena menyamakan kalian dengan koruptor, penggerogot uang negara. Mungkin kalian tersinggung, karena merasa tidak banyak merugikan manusia. Namun terlepas soal membawa-bawa “nama tikus”, pada dasarnya tikus adalah musuh manusia, karena merugikan. Terlepas dari siklus simbiose ular makan tikus, tikus makan kodok, kodok makan nyamuk dan seterusnya. Ini menyangkut tentang hak dan bukan hak.
Akhirnya, mungkin kita perlu bersama-sama menyatakan perang terhadap  manusia tikus, yang merugikan masyarakat tikus dan manusia itu sendiri. Untuk hal ini, tiada maaf bagi manusia tikus, yang meniru-niru tikus.

Surat tersebut tak sempat dikirimkan, karena keburu digigiti tikus hingga hancur. ***

======================================================
KOMENTAR BERDASARKAN :
  • 2 July 2011 06:43:33
    sayang sekali, baru ada racun tikus, belum ada racun manusia tikus,,,
    salam….
    Suka
  • 2 July 2011 07:39:47
    ‘Sindiran’ kepada koruptor model begini kagak bakalan mempan, coba model RRC yakni contoh TEMBAK MATI….
    Suka
  • 2 July 2011 07:48:16
    mungkin kita harus membuat detector canggih yang bisa mengendus seseorang apakah dia manusia tikus alias koruptor atau bukan. kalo menyala artinya dia koruptor, langsung aja tangkap dan BAKAR…!!!!!
    Suka
  • 2 July 2011 08:24:24
    >>> mas luxman ; salam kenal … mmng perlu dibuat ‘racun untuk manusia tikus’ ini, utk mengurangi populasinya yg terus berkembang. Cuma kita–dan masyarakat lainnya–msh blm percaya sama org atau sekelompok org yg dipercayasbg ’si pembuat racun’, jgn-jgn ‘racun yg dibuat ’sengaja tdk utk ‘mematikan’.
    >>> mas Udik ; setuju banget, disindir, disumpahi, didemo ga mempan lg, krn telinga telah tersumbat atau malah jgn-jgn ga bertelinga lg
    >>> mas Dindin ; mmng kt perlu ‘detector’ yg canggih utk melacak ‘manusia tikus ini’, krn msh byk yg berkeliaran yg sulit terdeteksi, malah manusia tikus ini lebih cangkih lg, punya ‘detector’ yg sulit terlacak
    salam kenal …. utk semua. jagalah diri kita dan keluarga kita jgn sampai tertular penyakit yg menggerogoti uang milik org banyak
    Suka
  • 2 July 2011 09:55:10
    Ya sudah disindir lwat lagu iwan fals pun para tikus masih merjalela, rakyat jadi bingung mau beli racun tikus ga mempan, mau buat aturan sudah di susupi tikus duluan, tikus-tikus tak akan kenyang huff
    salam kenal mas
    Suka
  • 2 July 2011 20:55:08
    salam kenal, yg penting kita bukan termsk manusia tikus. manusia ular jg bukan. atau pun manusia bunglon. atau simbol-simbol binatang lainnya lg, dan terpaksa meminta maaf lg kpd binantang2 yg ga tau apa-apa itu …

Tidak ada komentar:

Posting Komentar